Ada yang bilang keluarga normal atau keluarga
biasa itu terdiri dari Bapak sebagai kepala keluarga, ibu sebagai manajer rumah
tangga, dan anak-anak sebagai anggota keluarga, penyemarak keluarga,,, bahkan
ada yang menganggap hewan peliharaan juga sebagai bagian dari keluarga. ( masuk
gk yaa???).. nah, bagaimana dengan sebuah keluarga yang minus salah satu yang
disebutkan tadi???? Keluarga Luar biasa kah atau abnormal?? Entahlah,.. biasa
atau luar biasa, normal atau abnormal…yang pasti ada sesuatu yang hilang dari
rutinitas kehidupan kita..kadang sedih menjalaninya tapi hidup harus
berlanjut…life must go on..move on better than stack on…
Pernah
menjalani hidup sangat lengkap sebagai keluarga utuh dan bahagia tetapi pernah
juga mengalami hidup minus orang yang sangat kita hormati, kita sayangi, yang
kita jadikan panutan..yaitu kehilangan figure
” seorang Bapak”. Entah bagaimana membahasakannya, tapi yang aku tahu, kehilangan
figure panutan, seakan kita berpijak di suatu pondasi yang transparan., terbuat
dari porselen…dan dengan keterpaksaan harus di jalani sampai titik penghabisan.
Kadang sebuah pertanyaan bodoh melintas di
benak…apa yang harus dilakukan seorang istri yang notabene adalah juga seorang
ibu dan juga anak-anaknya, apabila sang bapak yang menghilang karena
keinginannya sendiri tiba-tiba muncul lagi di tengah keluarganya, ingin pulang
berkumpul kembali membentuk keluarga “biasa” dan “normal” ??? seakan-akan lupa
dengan torehan luka dan malu yang ditinggalkan
untuk anak dan istrinya..entah apa yang
ada di pikiran sang bapak…mungkin saja dia melakukan ini karena sang bapak
telah merasa renta dan tidak berkuasa lagi dalam tatanan sosial masyarakat atau
sang bapak baru menyadari kesalahannya dan derita yang telah di timbulkan pada
sang istri dan anak-anaknya slama ini.
Hanyalah Keterpaksaan untuk menciptakan keluarga
normal nan bahagia. Pada akhirnya ternyata sedikit mengalami ganjalan dari
pihak ketiga, sehingga sang bapak berusaha untuk melepaskan diri dari ikatan
yang dari awal terbentuk telah rapuh…semetara sang istri dan anak-anaknya hanya
bisa jadi penonton atas sepak terjang sang bapak di luar rumah.. sang istri dan
anak-anaknya hanya bisa pasrah menjalani hidup di atas kebohongan, tidak pada
diri sendiri juga pada masyarakat demi untuk melindungi figure sang bapak..
Koin memiliki 2 sisi mata uang, begitu pula
setiap kejadian…siapa yang benar ataupun yang salah, itu tidak jadi
masalah….tetapi sekarang adalah menjadi objek penderita itu baru masalah, dan
tenggelam dalam masalah itu baru benar-benar bermasalah dan bangkit dari masalah
yang ada itu baru luar biasa hebatnya… six thumbs up…..bravo….!!!! dan at least
but not last…slalu .menimbulkan masalah itu baru namanya biang kerok…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar